Monday, June 30, 2014

Perkara yang Mengurangi / Menghancurkan Nilai Puasa

Happy_Ramadhan

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu..

Sahabatku mari kita simak wasiat Rasulullah agar puasa kita tidak sia sia, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak memerlukan ia meninggalkan makan dan minumnya", dalam riwayat lain, "Betapa banyak diantara manusia yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan hasil dari puasanya kecuali lapar dan haus” (HR Bukhori Muslim).

Sahabatku, inilah diantara perkara yang mengurangi bahkan menghancurkan NILAI PUASA kecuali hanya lapar haus:

1. Dusta,
Baca : Bahaya Dusta

2. Gossip,

3. Marah,
Baca : Bahaya Marah

4. Sumpah Palsu,
5. Mencaci,

6. Melihat dengan Syahwat,
7. Berkata Kotor,
Baca : Bahaya Berkata Kotor

8. Tidak Sholat,
9. Memfitnah, dan sebagainya segala bentuk ma'siyat.
Baca : Bahaya Penyebar Fitnah

"Semoga Allah bimbing kita semua meraih puasa yang diterima oleh Allah...aamiin".

Mohon sebarkan hikmah ini agar semua ibadah sahabat kita diterima Allah, dan jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir sampai tertidur dan berazam sholat malam sebelum sahur.

Sunday, June 8, 2014

Meraih Mulia, Gelar Janda tak selamanya dibenci Allah

muslimah1
Bismillahirrohmanirrohim,

Hap... Kulangkahkan kakiku agak berjinjit melewati sedikit rongga antara busway dengan koridor sambil kuucapkan "Subhanalladzii sakhhorolana haadza wama kunna lahu mukriniin".

Sejenak kulayangkan pandanganku mengelilingi seisi bus, berburu tempat duduk yang kosong. Alhamdulillah, kudapatkan tempat duduk di deretan bangku dibelakang bang sopir. Sejenak bibirku sibuk komat-kamit menghafal surah Al Kahfi sedikit mengamalkan sunnah di hari Jum'at.

Baru kusadari, ternyata ibu yang duduk di sampingku mengamatiku dari tadi. Itu pun baru kusadari setelah sang ibu menyapaku dengan pertanyaan yang membuatku sedikit manyun.
 
"Mbak... Baca mantra apa mbak?"

"Eh... Anu bu, bukan baca mantra, tapi baru ngapalin surah Al Kahfi" kujawab sambil cengar-cengir.
 
"Ooooo... Kirain baca mantra, berangkat ngantor mbak?" Tanya sang ibu kembali.
 
"Iya bu" kujawab singkat.
 
"Kok sendirian mbak? Suaminya beda kantor ya?" Sang ibu bertanya lagi sambil menatapku dari atas sampai bawah.

"Maaf bu, saya single, saya janda" ku jawab lirih.

"Janda mbak? Masak jilbabnya besar bisa jadi janda? Kok bisa bercerai sih mbak?" Tanya sang ibu agak ketus. Seolah-olah aneh banget kalau ada janda berjilbab besar. Belum sempat kujelaskan sebab jandaku karena suamiku telah meninggal dunia, bukan karena cerai, ee... ibu itu keburu turun dari busway.
 
Alhamdulillah busway yang ku naiki telah sampai. Hup... Alhamdulillah... Kulangkahkan kakiku keluar dari busway dengan membawa pertanyaan yang belum pernah ku pikirkan. Tiba-tiba otakku membuat skema matematis atas respon negatif dari ibu penumpang busway tadi.

"Cerai hukumnya kan boleh tapi dibenci Allah. Cerai sesuatu yang dibenci Allah. Berarti kalau ada seseorang yang bercerai berarti melakukan sesuatu yang nggak baik kan, karena melakukan perbuatan yang dibenci Allah. Berarti bener ibu tadi dong yang menganggap aneh disaat melihatku yang berkerudung besar tapi menyandang predikat JANDA." Iya... ya.. Aku kok baru mikir sampai ke sana ya?

***

Alhamdulillah, selesai juga tugas kerjaku hari ini. Kusandarkan badanku di kursi yang sudah tiga tahun ini setia menemani hati-hariku. Kaku terasa leher ini, mata terasa berat dan badan rasanya habis digebukin seisi kantor (terlalu lebay ya...).

Tapi serius, badanku memang capek banget. ASTAGHFIRULLOH... Spontan aku berteriak saat ada tangan yang meraba pundakku. Ee... ternyata tangan sahabatku Fatimah.

"Kaget banget aku... Untung jantung ku nggak copot" aku nyeletuk ketus sambil mencubit tangan Fatimah".

"Hayo... Ngelamunin apa...?" Ledek Fatimah.

"Nanti malam ada acara enggak?"

"E... Kasih tahu enggak ya..." Jawab ku menggoda.

"Nanti ba'da Isya' ikut aku yok..." Ajak Fatimah.

"Mau kemana? Sorry kalau jalan-jalan lho..." Jawabku

"Insya Allah nanti malam ikut aku ndatengin kajian di Masjid Mujahidin yok, biyar enak Insya Allah nanti aku jemput jam 06.30 ya...

"Oke cantik..." Sambil ku tarik hidung Fatimah"

SubhanAllah... di Masjid sudah banyak jama'ah yang hadir. Setelah sholat Isya' berjama'ah kajian dimulai. Katanya sih yang ngisi Ustadz Abu Azka.
 
"Set....set... Materinya apa sih?" Ku colek Fatimah yang lagi asik melipat mukenanya.

"Sabar noon... ku buka jadwal kajian dulu ya..., kalau ustadz Abu Azka biasanya kalau nggak Aqidah ya masalah-masalah hidup kita gitu... " Jawab Fatimah sambil membolak-balik buku agendanya.

Belum sempat Fatimah memberikan jawaban ternyata sudah terdengar suara salam dari moderator pertanda kajian akan dimulai. Para muslimah tidak bisa melihat pemateri karena di depan terbentang kain berwarna hijau sebagai pembatas antara Ikhwan dan akhwat.

Tak terasa waktu satu jam sudah berlalu. Telingaku sibuk mengikuti alur untaian ilmu yang kudengar.

Sampai satu kalimat yang membuatku tanpa sadar manggut-manggut sendiri. Saat sang ustadz menjelaskan "Ayuhal ikhwah.. Segala apapun kejadian-kejadian yang kita alami dalam hidup ini pastilah sudah ada ketetapan hukum dari Allah. Namun ketetapan hukum itu akan mengikuti kehidupan kita atas realita yang terjadi. Maka seorang Muslim haruslah pandai memahami realita masalah yang terjadi, sehingga tepat dalam mengistimbat (menyimpulkan) hukumnya.

Contoh.. Menikah pada hukum dasarnya adalah sunnah, namun bila ada seorang anak kecil baru kelas satu SD minta dinikahkan. Dalam kasus ini hukum nikah akan berubah menjadi haram. (Mendengar kalimat itu, Fatimah kulirih cengar-cengir).

Pun demikian dalam masalah cerai. Hukum asalnya yaitu diperbolehkan oleh Allah namun dibenci. Hukum cerai pun bisa berubah menjadi wajib dikala salah satu pasangan berpindah agama atau terang-terangan menolak hukum Allah dan Rasulullah-Nya. Karena bila pernikahan itu dipertahankan akan membahayakan iman pasangannya. Ini merupakan syari'at Allah yang mengajarkan kepada kita untuk mencintai Allah dan RasulNya jauh diatas kecintaan pada yang lainnya."

Tiba-tiba ada suara seorang jama'ah nyeletuk "Berarti ada seorang yang bercerai tapi mendapatkan kemuliaan dihadapan Allah tadz?"

Kemudian ustadz menjawab "Iya, dikala pilihan bercerai ya atas dasar karena ingin menyelamatkan iman, bukan karena kepentingan nafsu atau dunia semata".

SubhanAllah... Terjawab pertanyaan ku siang tadi. Berarti tidak semua terjadinya perceraian dibenci oleh Allah, bahkan ada perceraian yang mendapatkan kemuliaan disisi Allah bila syari'atlah yang menjadi pertimbangan.

Tak terasa satu setengah jam berlalu. "Kalau ada kajian kayak gini aku diajak lagi ya..." Pintaku pada Fatimah sambil keluar dari Masjid.

"Siap bos..." Jawab Fatimah agak genit.

"Ya Allah... Indah dan sempurnanya syari'at yang telah Engkau berikan lewat nabiMu yang mulia.


Sumber : voa-islam.com

Monday, June 2, 2014

Monica, Aktris India yang Kembali Pada Islam

monica-aktris-india-yang-menjadi-mualaf

SALAM DAKWAH -- KAIRO –- Aktris muda terkenal India, Monica telah memutuskan untuk meninggalkan kehidupan masa lampaunya dan memilih kembali ke Islam. Ia memakai jilbab dan memutuskan keluar dari industri film.

"Saya beralih kepada Islam bukan karena alasan cinta atau uang,” katanya sebagaimana dikutip Muslim Mirror, Ahad (1/6).

Alasan memilih Islam, lanjut dia, sebab ia menyukai dan merasa nyaman dengan prinsip-prinsip Islam. Meski begitu, keputusannya untuk meninggalkan industri perfilman sempat membuatnya merasa kehilangan, namun ia bertekad untuk tidak mengubah pikirannya.

Sebagaimana dilansir media di India, keputusan Monica diumumkan saat konferensi pers pada hari Jumat di mana ia merilis foto yang menunjukkan dirinya mengenakan kostum sederhana tradisional dengan jilbab. Ia pun tidak mengungkapkan alasan lebih lanjut terkait keputusannya bergabung dengan agama yang perkembangannya tercepat di seluruh dunia itu. Selain itu, Monica juga mengubah namanya menjadi MG Rahima.

Monica memulai kariernya sebagai artis anak-anak di Tamil bioskop dan telah bermain di lebih dari 50 film. Wajahnya juga sempat menghiasi industri film di India Selatan seperti Telugu, Malayalam dan Kannada.

Monica memenangkan Tamil Nadu Negara Award sebagai aktor anak terbaik untuk penampilannya dalam Vijaykanth, film yang juga dibintangi En Aasai Machan yang dikenal untuk beberapa film Tamil seperti Azhagi, IMSAI Arasan 23m Pulakesi dan Silandhi.

Pada tahun 2001, Monica telah mengubah namanya menjadi Paravana untuk industri film Malayalam. Aktris ini terakhir tampil dalam film Tamil Jannal Oram yang dirilis pada November 2013 lalu.

Monica bukanlah selebriti India pertama yang memeluk Islam tahun ini. Sebelumnya pada Februari, musisi AR Rahman dan Yuvan Shankar Raja telah mengambil keputusan yang sama untuk menjadi muallaf. Ada sekitar 180 juta Muslim di India yang berpenduduk mayoritas Hindu.